Lapangan futsal harus dijaga dari kemungkinan terkena musuh utamanya yaitu
air, baik dari faktor pemain ( orang) maupun dari faktor lingkungan ( daerah
banjir) atau cuaca ( air hujan yang masuk) .
Cara perawatan lapangan futsal sangat berbeda dengan cara perawatan
lapangan sepakbola biasa. Perbedaannya dapat dilihat dari jenis rumput,
lapangan sepakbola biasa atau out door adalah jenis rumput hidup yang
sehari-harinya harus disiram untuk mendapatkan hasil yang sempurna, sedangkan pada
rumput sintetis futsal jauh berbeda. Rumput sintetis futsal sangat anti dengan air, karena dapat
mempercepat kerusakan pada rumput sintetis tersebut.
Untuk yang berencana akan membuat lapangan baru, pada saat pembangunan
base lapangan disarankan agar memperhatikan faktor saluran pembuangan air di
sekeliling bangunan dan ketinggian dari lingkungan sekitar serta hal yang
terpenting ” jangan membuat lapisan atas base lapangan dan rumputsintetis atau rumput futsal
di aci semen” tapi cukup flooring adukan pasir dan semen saja. Tips ini lebih
khusus untuk lapangan futsal yang menggunakan rumput sintetis sebagai pitch-nya
karena lebih rentan jika dibandingkan dengan yang menggunakan matras karet (
vinyl).
Rumput sintetis atau rumput futsal
: pada saat digunakan, hal yang terjadi adalah gesekan langsung antara rumputsintetis dan sepatu pemain, kemudian adanya keringat pemain yang menetes dan
buruknya lagi jika ada pemain tidak menggunakan sepatu ( keringat langsung
menempel melalui kaki) apalagi yang bertelanjang dada, semua itu pada intinya
akan mengurangi daya lekat rumput, sehingga nantinya bisa terjadi di suatu spot
lapangan ada rumput yang tidak menempel kuat/ kendor atau bahkan terlepas (yang
paling rentan adalah bagian sambungan).
Cara – cara yang bisa dilakukan untuk merawat lapangan futsal adalah:
1. Mengecek rumput setiap minggu.
Biasanya tempat yang sering lepas adalah sisi-sisi pada garis lapangan. Itu disebabkan banyak hal, bisa saja terjadi karena kelalaian pemasang lapangan pada saat memasang, bisa juga karena gesekan dari sepatu pemain dan bisa juga dari keringat pemain yg jatuh sehingga menyebabkan lem lepas.
2. Mengecek jaring setiap minggu.
Biasanya pemain suka menyandarkan tubuhnya pada jaring-jaring disisi lapangan, ada kemungkinan karena terdorong dan juga ada juga karena unsur kesengajaan karena kecapaian.
Antisipasi yang bisa
dilakukan adalah :
1. Menyemprot Rumputsintetis agar tahan lebih lama (bahannya dapat dicari di google)
2. Membuat himbauan
kepada pemain
Contohnya :
- Dilarang meludah dilapangan
(disamping merusak lapangan dapatjuga mencemari lingkungan).
- Wajib memakai sepatu karet/futsal
(efek yang ditimbulkan jika tidak memakai sepatu adalah cidera dan keringat
langsung jatuh kerumput.
- Dilarang menyenderkan badan
dijaring (karena dapat menyebabkan jaring kendur bahkan bisa menyebabkan jaring
putus apabila kapasitas melebihi ketahanan jaring tersebut).
- Dilarang tidak mengenakan
pakaian(baju) pada saat sedang bermain (sumber keringat terbanyak adalah dari
badan kita,dan apabila seseorang tidak memakai baju pada saat bermain
kemungkinan besar keringat akan jatuh dilapangan).
3. Memperbaiki sendiri rumput
sintetis yang lepas dengan cara mengelem rumput yang lepas , lem alteco bisa
dipakai untuk pilihan sementara, sedangkan untuk seterusnya silahkan tanya ke
pemborong lapangan tersebut, lem apa yg digunakan